Melepas Label Keagamaan

Melepas Label Keagamaan 02:08
Dalam artikel kali ini saya akan membahas mengenai Agama , dan ini adalah posting pertama mengenai Agama . Baiklah untuk itu saya akan mecoba membahas arti Agama menurut pandangan saya . Tentunya berdasar dari tinjauan yang saya lakukan dalam Konteks "Umum" .



Untuk mengawalinya saya akan mengajukan dua pertanyaan .
Sejak kapan Anda beragama ? 
Mengapa anda memilih agama anda yang sekarang ?

Sejak tahun 1991 saya adalah salah seorang umat yang termasuk dalam suatu Golongan diantara 5 Agama yang beredar di Indonesia . Dan itu berjalan normal pada awalnya , sampai ketika saya kelas 5 SD saya mulai bertanya tentang pertanyaan saya yang saya sebutkan diatas . Karena menurut data kelahiran saya adalah seorang pemikir , maka seperti itulah pada kenyataannya . Saya memikirkan sesuatu yang mungkin tidak orang lain pikirkan dan memang tidak untuk dipikirkan . Namun kembali lagi ke hakikat diri saya sendiri , saya merasa harus menemukan jawaban itu . Jawaban dari pikiran dan pertanyaan saya .

Sejak kecil saya di data menjadi anggota golongan Muslim , dan sejak kelas lima SD itu saya mulai menanyakan tentang status saya sebagai Muslim . Kenapa saya seorang muslim ? Sejak kapan saya menjadi seorang muslim ? Saya menanyakan itu pada orang tua saya , dan mereka menjawab bahwa saya menjadi muslim sejak saya lahir ke dunia . Dan ketika itu juga saya menanyakan tentang siapa yang mengizinkan saya untuk menjadi muslim ? Kenapa mereka measukkan saya kepada sebuah golongan tanpa persetujuan saya lebih dulu ? Mereka menjawab bahwa itu tidak mungkin dilakukan mengingat usia saya yang belum mampu berkomunikasi waktu itu . Ya ya ya saya bilang .

Sejak saat itu saya selalu bertanya-tanya mengapa dan siapa dan untuk apa ? Karena saya memiliki Hidup dan memiliki pikiran serta Hati burani untuk menentukan kisah hidup saya sendiri kemudian saya mulai mencari apa saja yang bisa saya dapatkan sebagai seorang muslim . Dengan cara apa ? Mengaji .

Sebelumnya saya memang pernah mengaji , tentang pembahasan baca tulis al Quran dan mengeni hafalan tentang panduan-panduan sebagai seorang muslim . Dan ketika saya sudah mulai nalar dengan akal bebas saya , saya mulai mencari yang seharusnya saya dapatkan dan bukan hanya tentang baca tulis dan hafalan yang sebenarnya saya tidak membutuhkan itu . Hingga pada ketika saya kelas 6 saya menemukan tempat pilihan saya untuk menimba ilmu tentang Agama . Dan anda tau apa yang saya peroleh ? Masih saja mengenai baca tulis dan pelafalan ayat serta menghafal materi hukum tanpa mengerti apa arti dan maksud semua ayat yang terkandung di dalamnya .

Dan ketika saya mulai menanyakan hal-hal yang ingin saya tau mereka ( Guru ngaji ) menjawab " Hus , jangan nanya kayak gitu , ntar Musryik" . Saya kaget dan bertanya .... " Apa yang terjadi ? kenapa saya tidak boleh mengetahui apa yang ingin saya tahu ? Dan apa hubungannya orang yang ingin tau dengan Musryik ?"

Kekecewaan saya bermula pada saat itu . Dan sejak saat itu pula saya mulai hengkang dari pengajian seperti itu yang sama sekali tidak saya butuhkan . Yng saya butuhkan bukan tentang bahasa dan penulisan ayat serta pelafalannya karena saya meyakini bahwa Tuhan mengerti bahasa saya . Akhirnya saya berhenti dan mulai mencari apapun yang ingin saya ketahui dari dunia yang bebas dan tanpa huruf yang membuat saya bingung karena saya tidak suka .

Ya , saya belajar semua hal dari Alam . Dan alam memberi tahu saya mengenai satu hal yang hingga kini saya terapkan dalam hidup saya yakni mengenai Hukum Tuhan yaitu Hukum Keseimbangan . hanya itu .

Ketika saya ngaji dulu saya diberitahu berbagai macam hukum yang menurut saya sudah tidak murni alis di sabotase oleh oknum-oknum tertentu yang ingiin memperoleh keuntungan dari Hukum yang dia ciptakan sendiri . Dan itu membuat saya mrasa terbatasi . Dan hukum-hukum manusia itu hanya saya gunakan untuk sosialisasi pribadi saya . Namun hukum yang hingga kinni masih saya teruskan dan pahami serta mencari apa saja yang terlibat di dalamnya hanyalah Hukum Keseimbangan yang mencakup Hukum Timbal balik dan keselarasan .

Sejak saat itu ketika saya mengenal satu hukum yang murni , saya melepas Label keagamaan saya yang selama ini menempel pada diri saya , meskipun sebagai penduduk Indonesia saya masih menggunakan label itu namun jiwa saya sudah tidak lagi menjadi bagian dari itu . Karena saya adalah seorang manusia , manusia yang bertuhan , manusia yang berhak mengenal Tuhannya , manusia yang memiliki kehidupan atas Kuasa Tuhan . Bukan hanya sebatas Umat makhluk terdahulu yang memang semuanya adalah sama seperti saya , yakni manusia .

Saya adalah wujud dari Ruh Tuhan , bagian dari Tuhan dan bukan sebatas makhluk yang menjalani kehidupan atas dasar menjalani Skenario dengan segala macam peraturan . Satu-satunya yang mengatur hidup saya adalah Tuhan .Bukan sesama saya . meskipun jazad saya mengikuti aturan yang berlaku di Bumi , namun tidak jiwa saya .

Dan sekarang ini saya tidak mengakui diri saya terlibat kedalam sebuah golongan agama dan aliran-aliran yang menjadi Sub agama itu sendiri . Karena saya tidak perlu semua itu .

Share this Article

Related Posts

Previous
Next Post »

Arahkan Kursor dibawah ini untuk memberikan komentar.
No HyperLink dan Komentar Hit&Run akan diacuhkan . Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan benar EmoticonEmoticon