Menguak Sejarah Peninggalan Para Nabi Besar Di Jawa

Menguak Sejarah Peninggalan Para Nabi Besar Di Jawa 13:26

Kerajaan Atlantis adalah Indonesia yang dulunya adalah satu pulau menyatu dengan daratan Asia, disebut Kerajaan Saba dengan Ratu Balqis sebagai penguasanya, di pulau Jawa terkenal dengan sebutan Ratu Boko. Ratu Boko diperistri Nabi Sulaiman, maka jadilah Nabi Sulaiman penguasa Benua Atlantis, tapi sepeninggal Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis, rakyat Atlantis berpaling dari ajaran Allah, maka Allah mengirim kepada mereka banjir besar yang menyebabkan Benua Atlantis ini terpecah menjadi kurang lebih 17.000 pulau.
Peninggalan bangunan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis adalah Sandi Borobudur, Sandi Prambanan, Istana Ratu Boko. Khusus Sandi (Candi) Borobudur merupakan Sandi (Kode) yang terdapat dlm Alqur’an, reliefnya bercerita tentang kisah Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Ratu Balqis dan Burung Hud Hud sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Untuk lebih jelasnya silahkan akses http://WWW.SSQ-DLA.COM, semoga menjadi pelajaran berharga bagi generasi yang akan datang, bahwa nenek moyang kita adalah Penguasa Dunia sekaligus Nabi Allah yang membawa Agama Islam

Tentang Peradaban Jawa (Peradaban Atlantis)dikaitkan dengan kiprah Bani Israel, ada fakta yang menarik apabila anda berkunjung ke situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO JAWA. Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa ? Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa2 dunia antara lain bangsa India, Cina ( termasuk Jepang ), Eropa, Israel, Arab, dan Indian ( silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan Gramedia ). Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”, sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik2 sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa.

Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.

Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia.



Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ). Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai dengan ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Jawa Tengah.

Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.
Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Kazar hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Kazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli adalah “Suku JEWS/JAWA” yang telah ribuan tahun mendiami “THE PROMISED OF LAND” yaitu Indonesia.

Share this Article

Related Posts

Previous
Next Post »

7 comments

Anonymous
18 June 2013 at 01:24 delete

Baru latihan mengaran nih adminnya?? Ngomong kek sampah..tanpa sumber yg jelas.Mulut kok kek comberan..ga malu apa.

avatar
18 June 2013 at 02:42 delete

Silahkan dikritisi menggunakan bahasa yang tidak mempermalukan diri sendiri . Sertakan sumber yang benar agar saya bisa mengkoreksi bahwa tulisan ini salah besar

avatar
Anonymous
24 July 2013 at 15:20 delete

sangat menarik...kaji terus gan...

avatar
Anonymous
28 July 2013 at 02:42 delete

Indonesia patut bangga karena pernah singgah salah satu Nabi allah di tanah jawa (Nusantara) yaitu:Nabi sulaiman as, Jadi kalo berita ini bohong atau tidak wajib kta berbangga,

avatar
Anonymous
5 August 2013 at 20:35 delete

masuk akal,tapi bukan berarti borobudur peninggalan islam,krn islam baru ada setelah nabi muhammad lahir,tapi mungkin lebih tepatnya borobudur adlh peninggalan agama samawi,krn nabi sulaiman nabi dari 3 agama samawi,yahudi,kristen,islam...

avatar
Anonymous
27 August 2013 at 04:14 delete

Orang skrg tu pandai2 ya,,,,pandai ngibulin....

avatar

Arahkan Kursor dibawah ini untuk memberikan komentar.
No HyperLink dan Komentar Hit&Run akan diacuhkan . Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan benar EmoticonEmoticon