Konsep Ceramah Semakin Basi

Konsep Ceramah Semakin Basi 16:49
Konsep Ceramah Semakin Basi - Ceramah pengajian yang ada di tubuh Islam kin isemakin hambar dirasa . Kenapa hal itu bisa terjadi ?
Konsep ? Isi ceramah ?

Ngaji
Menghadiri pengajian atau ceramah keagamaan di dalam Islam disebut Ngaji . yang jika di artikan menurut bahasa jawa adalah "Sing Manga Siji" ( Yang Mangap Satu ) . Bukan lagi merujuk pada arti kebenarannya yaitu Mengkaji . mengkaji ayat dengan cara diskusi dan bertukar pendapat untuk menemui hasil yang mufakat berdasar makna sesunguhnya .

Di beberapa kesempatan saya menghadiri atau sekedar mendengar ceramah dari kalangan petinggi agama , setiap penyampaian di akhir kalimat diakhiri dengan pertanyaan paksaan "Nggih Nopo Nggih?" atau "Ya atau Ya?" atau "betul?" atau juga "Bener atau Bener?" yang jika kita cermati adalah bersifat Doktrinasi yang mengharuskan atau bersifat memaksa dan sudah harga mati . Dan semua peserta pengajian memang tidak behak untuk protes dan hanya berhak untuk mengangguk dan bilang Iya meskipun dalam hati . Ya , tentu saja karena dasar dari ayat itu adalah Al Quran yang tidak salah dan memang benar .

Namun meskipun al Quran memang memiliki tingkat kebenaran 100% bukan berarti semua tafsir itu adalah arti atau makna sesunguhnya . Dan jika penafsiran itu salah maka yang disebarluaskan tentu saja merupakan sebuah kesalahan yang dipaksakan benar dengan kalimat pertanyaan seperti diatas .

Lalu apa yang terjadi jika Ceramah bersifat Doktrinasi seperti itu ? Anda tidak pernah menghadiri acara pengajian atau semacamnya ? Jika pernah sepertinya anda juga tau apa yang terjadi pada semua peserta disana . Ngantuk dan diem nunduk dan kadang tertawa jika ada yang lucu .
yah memang itu yang terjadi , lah orang gak ada kerjaan lain kok , selain ngangguk dan paling ketawa tanpa ada yang masuk sama sekali isi dari ajaran itu .

Apalagi saat si Penceramah bercerita yang tidak tidak , mengenai Dongeng-dongeng arab yang sudah dimanipulasi dengan dongeng romawi , si peserta semakin ngantuk dan lelap dengan indahnya . Ketika ada yang lucu ikutan ketawa . Gimana gak ngantuk orang yang diceritakan semuanya gaib kok , gak keliatan . Soal Surga ( umum ) , Neraka ( umum ) pahala dan Dosa yang sama sekali tidak ada wujud dan bayangannya . Para peserta pengajian dituntut untuk berimajinasi dan ditakut-takuti dengan ancaman yang sangat mengerikan dimana setiap orang yang berdosa akan disiksa dengan kejam di masa setelah mati nanti .

Untuk mengobati rasa ngantuk dari para peserta pengajian , maka si penceramah akan membuat lelucon dan menghadirkan cerita lucu yang padahal itu akan sangat mengaburkan isi materi dakwah dan ajaran .
Pernah saya mendengar obrolan dari para peserta pengajian yang justru bilang begini setelah pengajian ...
"Gaya ceramahnya bagus , musiknya bagus ... Ustadznya pinter nyanyi ... suaranya bagus pula ,pantesan terkenal "
Loh kok begitu ? Apa atuh yng didapat dari menghadiri pengajian ?

Ada juga yang pulang dari pengajian dengan wajah tegang karena merasa terancam dengan siksaan yang diterangkan di pengajian tersebut , dan ia seolah berubah karakter .

Apa itu bukan cuci otak ?
Sepertinya terlalu berlebihan jika saya bilang itu cuci otak . Mungkin lebih tepatnya pemojokan karakter dan kebebasan . Saya pernah bahkan sering mendengar isi ceramah yang sama sekali tidak mengajarkan kebenaran menurut saya . Apa itu ?
Ketika seorang penceramah melarang umat Tuhan utuk berusaha mencari keberadaan Tuhan dan menemuinya . Pernah dalam sebuah pengajian si Penceramah bilang begini ..
"Sudahlah , jadi orang islam itu gampang , tinggal sholat dan ibadah lainnya , Tuhan akan mencukupkan kebutuhan kita kok , jadi gak usah lah nyari yang tidak-tidak . Tuhan jangan dicari karena Dia tidak wujud tidak Bertempat tinggal dan tidak tentu Arah " .
Dan masih ada terusannya ....
"Yang penting selalu datang ke Masjid , karena orang yang tidak pernah datang ke Masjid nanti bakal sengsara di sirotol mustaqim , sementara orang yang datang ke masjid nanti akan menyebrangi sorotol mustaqim dengan menaiki masjid , itu kan enak jadi kita tidakmungkin jatuhke api neraka." 
Semakin aneh aneh saja isi ceramahnya . padahal waktu itu banyak sekali orang-orang tua yang hadir dan bahkan sudah lanjut usia . Yang saya heran tuh , kok bisa yah dongeng ala TK begitu diberikan ke orang yang sudah begitu tua ... ? Apa gak kasihan gitu ?

Jika itu dikatakan cuci otak mungkin bisa , tapi entahlah ....

Kenapa konsep basi begitu tidak dirubah menjadi lebih efektif lagi ?
Bisa saja kan dibuat forum diskusi atau setidaknya kesaksian dan teraphy , bahwa dengan ayat Tuhan akan menyebuhkan penyakit . Atau berikan isi ceramah yang bermanfaat dengan jelas seperti motivasi bisnis keislaman dan sejenisnya . Mengingat Rosul juga seorang pebisnis handal .

Jadi siapapun yang menghadiri pengajian akan pulang dengan semangat menggebu untuk lebih giat beribadah dengan semestinya dan  giat meraup rezeki Tuhan .

Lah selama ini yang diceritakan mengenai Kesederhanaan dankemiskinan , perang , Dosa , pahala , Surga , Neraka yang belum jelas dan tidak dalam kehidupan Real . Seolah -olah semua ayat yang tercatat di alquran itu untuk orang yang sudah mati dan untuk kehidupan di akhirat .


Share this Article

Related Posts

Previous
Next Post »

Arahkan Kursor dibawah ini untuk memberikan komentar.
No HyperLink dan Komentar Hit&Run akan diacuhkan . Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan benar EmoticonEmoticon