Yang menarik perhatian saya dari komentar tersebut adalah dari penggunaan bahasa dan ucapan yang tidak cerdas dan menunjukan sekali sikap kebodohan yang begitu akut . Maaf jika saya katakan demikian karena saya sudah cukup bosan dengan fenomena yang sudah lama sekali terjadi dan masih eksis hingga sekarang .
Jika anda menganggap saya berlebihan menanggapi isi komentar tersebut , maka saya sarankan sebaiknya anda akhiri membaca artikel saya ini sekarang juga dan silahkan berkeliling lagi di Google dengan mencari artikel seputar agama dan sejarah yang masih menyangkut tentang label sebuah agama .
Kenapa harus artikel yang bermuatan informasi tersebut yang saya sarankan , anda kan bisa menjawab sendiri nanti jika sudah melihat kenyataannya .
Kembali ke topik kita mengenai sebuah komentar yang menurut saya sangat menunjukkan kebodohan komentatornya .
Disitu tampak jelas sekali sebuah nama komentator Anonymous yang artinya komentator seperti itu bukanlah orang yang bertanggung jawab atas pikirannya apalagi ucapannya sendiri .
Ya memang orang seperti itu tidak perlu ditanggapi karena hanya akan membuat banyak orang mengeryitkan dahi bahkan melotot tajam .Tapi bukan itu pointnya .
Point disini adalah ada berapa banyak manusia khususnya di indonesia yang sejenis dengan makhluk tersebut ? Saya pastikan ada lebih dari satu juta orang dengan gaya pikir seperti itu .
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa banyak sekali orang yang mempunyai pola pikir semacam itu ?
Jika kita menyinggung mengenai pola pikir, apa yang akan kita bahas selanjutnya ? Pendidikan dan Dogma ?
Jika memang benar , maka kita tinggalkan bahasan mengenai pola pikir karena sepertinya akan berbuntut terlalu panjang . Kita bahas saja mengenai pemahaman .
Untuk yang belum mengerti apa itu Pemahaman , akan saya jelaskan sedikit agar tidak ngiwung atau menyot kemana-kemana .
Pemahaman adalah istilah dari penguasaan materi yang diperoleh dan pengertian terhadap isi dan inti dari meteri tersebut secara universal dengan melalui segala macam perbandingan dan sudut pandang .
Oke , kita lanjutkan mengenai bahasan kita tentang pemahaman .
Kita mulai dari pemahaman mengenai materi .
Diatas saya sebutkan bahwa menguasai materi tidak hanya bersifat tumplek blek atau langsung telem mentah-mentah , melainkan harus melalui uji materi dan evaluasi serta mengadakan perbandingan dari berbagai sumber yang berbeda untuk kemudian memutuskan sebuah kesimpulan . Maka dengan pemahaman itu akan muncul sebuah opini dalam bentuk Kritik .
Kritik
Kritik adalah ungkapan / tanggapan dari suatu materi atau ucapan dengan bersifat mengkoreksi dengan tujuan untuk membangun materi yang bersangkitan menjadi lebih kompleks dan dapat dipertanggung jawabkan . Namun dari pemahaman kritik saja sudah banyak sekali oknum-oknum ( maaf ) Goblok yang salah mengartikan dan justru lebih cenderung mengartikan kritik dengan hujatan .
Yang padahal jika kita pelajari lebih detail lagi antara kritisi dan hujatan itu adalah 2 cara menanggapi materi yang sangat jauh berbeda .Namun faktanya banyakj orang akhirnya lebih memilih untuk menghujat daripada mengkritik , karena apa ? Lah gimana bisa ngasih kritik orang bisa paham saja tidak .
Saya ulangi lagi bahwa kritik adalah timbal balik dari pemahaman yang benar dan disampaikan dengan cara yang baik dengan tujuan untuk membangun materi yang di kritik .
Hujatan
Fenomena yang terjadi saat ini di dunia maya maupun nyata , yang terjadi adalah hujatan tidak bermutu dan sering kali justru menimbulkan perdebatan . Sering kali orang-orang fanatik mungkin bermaksud mengkritik namun karena dirinya sendiri tidak paham dengan isi materi atau mungkin malah tidak paham dengan sebuah tata bahasa dan susunan kalimat melemparkan hujatan terhadap pembuat materi yang bersangkutan . Yang padahal apa yang seharusnya di kritik adalah isi dari materi dan penyampaian materi tersebut ke muka publik , bukan terhadap siapa yang berada dibaliknya .
Bedakan Kritik dan hujatan . Hujatan adalah sikap seseorang memberikan serapah terhadap sesuatu yang menurutnya salah .
Fenomena memprihatinkan ini masih banyak anda temui dimanapun tempatnya dalam media apapun dan dalam materi apapun , biasanya ada di bahasan mengenai agama dan sejarah serta tokoh yang mengusung label sebuah agama .
Muncul lagi pertanyaan baru , Kenapa Bisa seperti itu ?
Jawabannya adalah system pengajaran dan dogma yang diajarkan .
Saya tidak akan membahas masalah itu disini karena nanti akan terlalu panjang dan bikin mumet termasuk saya sendiri yang akhirnya mumert untuk menyusun kalimatnya agar dapat dipahami oleh para pembaca semuanya .Jadi mungkin akan saya bahas di lain kesempatan pada artikel yang berbeda .
Kembali ke point komentar yang menunjukkan sikap pecundang dan mempermalukan dirinya sendiri .
Sebenarnya saya sangat prihatin melihat kenyataan yang ada bahwa masih ada begitu banyak orang-orang yang menjadi korban kebodohan karena menelan begitu saja doktrin agama yang ada tanpa pernah memahami inti dari setiap pointnya . mDan untuk menyikapi hal itu maka ada satu kalimat yang ingin saya sampaikan .
"Komentar dan tanggapan tidak bermutu adalah bentuk dari sikap dan pola pikir bodoh yang memprihatinkan"Himbauan untuk siapa saja yang membaca ini , sampaikanlah pendapat anda terhadap materi apapun itu dengan bahasa dan susunan kalimat yang menunjukkan diri anda layak untuk berpendapat . Jika anda ingin mengkritik sesuatu , maka pemahaman terhadap materi sangat diperlukan tentu dengan memlalui perbandingan dan pertimbangan dari berbagai sudut pandang . Dan jika anda berhasrat untuk menghujat sesuatu dan misalkan anda ingin menhujat saya , maka saya akan terlebih dulu menghujat anda dengan kalimat diatas .
Demikian artikel ini ditulis sebagai wujud keprihatinan saya terhadap kenyataan yang terjadi saat ini dan mungkin akan terus berlangsung hingga semua hal di alam ini berakhir .
Arahkan Kursor dibawah ini untuk memberikan komentar.
No HyperLink dan Komentar Hit&Run akan diacuhkan . Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan benar EmoticonEmoticon