Karyawan Tetap , Mapan Atau Riskan ?
Beberapa waktu barusan saya mendengar sedikit obrolan yang mengangkat tema Karyawan Tetap . Lebih tepatnya obrolan tersebut berisi soal selamatan atau acara selamatan yang di tujukan kepada seseorang yang tengah diangkat menjadi karyawan tetap .
Paradigma Indonesia masih terbelakang ?
Bukan sedang mengolok atau mengelu-elukan sebuah kedudukan atau status social seseorang , dan jika ada yang tersinggung dengan ucapan saya di artikel ini maka sungguh saya tidak bersifat subjektif mendeskriminasi seseorang termasuk anda yang tengah membaca artikel ini .
Kita akan membahas sedikit mengenai paradigma masyarakat Indonesia yang masih “ Terbelakang “ mungkin . Sekali lagi bukan merupakan sebuah cacian atau hinaan , melainkan sebuah opini pribadi mengenai keadaan saat ini yang saya tangkap dari lensa social .
Benarkah paradigma masyarakat Indonesia masih tertinggal / Terbelakang ?
Merujuk pada peristiwa acara selamatan pada kenaikan pangkat seseorang menjadi Karyawan tetap . Memang bukan masalah dan bukan suatu kesalahan ketika manusia menunjukan rasa syukurnya kepada Tuhan atas rejeki yang diberikan dengan mengadakan acara selamatan ,namun yang akan kita bahas disini adalah mengenai status Karyawan Tetap yang selama ini mengganjal di benak saya .
Ya , saya memang bukan seorang yang menginginkan status karyawan apalagi karyawan tetap dan selalu berusaha untuk tidak menjadi karyawan .
Karyawan Tetap , sebuah kata yang teramat berharga yang selalu dibanggakan di daerah saya . Khususnya para ibu yang selalu menginginkan anaknya untuk menjadi karyawan tetap di suatu perusahaan . Sebenarnya apa sih istimewanya menjadi karyawan tetap ?
Jika kita melihat sesuatu dari sisi yang luas dan universal , memang status apapun mempunyai keistimewaan dan kekurangan . Namun karena bahasan kita yakni Karyawan ( Pekerjaan ) maka kita akan membahasnya dari sisi pekerjaan dan tingkatan Finansial .
Karyawan , pada umumnya status ini diberikan kepada orang yang terlibat dalam kepengurusan suatu perusahaan yang masih aktif . Golongan karyawan pun tidak hanya satu , ada karyawan , Karyawan Kontrak , Karyawan Honorer , dan Karyawan Tetap .
Tidak semua orang bisa menjadi Karyawan tetap di sebuah perusahaan , karena pada umumnya karyawan tetap adalah jabatan yang diberikan kepada karyawan berprestasi dan unggul dalam segi kinerja di perusahaan tersebut . Dan Jabatan Karyawan Tetap diberikan kepada seseorang dengan sebuah berita pengangkatan . Namun sadarkah bahwa hal itu adalah awal sebuah langkah kelam yang dialami oleh seorang anak manusia ?
Eith tunggu dulu , jika kita membahas sesuatu alangkah baiknya jika kita mengangkat sisi positifnya dulu . Bukan begitu ? Saya pikir anda setuju . Untuk itu mari kita bahas sisi positif dari jabatan Karyawan Tetap ini .
Keistimewaan Status Karyawan Tetap :
Sedikit intro bahwa karyawan tetap sepertinya bukan merupakan jabatan , melainkan sebuah status seseorang dengan jabatan yang beragam , tapi kita tidak akan membahas secara spesifik karena semuanya sama yakni Karyawan Tetap .
- Kesempatan untuk naik jabatan
Seorang karyawan yang masih bersistym kontrak tidak akan mendapatkan kesempatan kenaikan pangkat . System ini disebut dengan system Out Sourching atau system kontrak . Umumnya kontrak buruh berlaku satu tahun dan berakhir menjelang lebaran . Tentu dengan alasan logis bahwa perusahaan tidak mau rugi membayar gaji penuh saat karyawan libur apalagi bersifat bonus ( THR ) .
Dan dengan menjadi karyawan tetap pada suatu perusahaan akan memungkinkan seseorang untuk naik pangkat/jabatan ke tahap yang lebih tinggi lagi . Ada Manager , Executive Manager , Direktur dll .
- Gaji Besar .
Semakin tinggi jabatan seorang Karyawan Tetap akan mendapat gaji yang tinggi pula . Semakin giat seorang karyawan tetap bekerja akan semakin besar seorang karyawan tetap untuk dapat bonus dan kenaikan pangkat yang secara otomatis akan mengubah taraf financialnya .
- Terjamin
Seorang Karyawan tetap dengan title tertentu akan mendapat jaminan gaji pokok dengan segala tunjangannya setiap awal bulan , atau dalam hal ini kita katakana saja setiap bulannya . Maka dengan begitu seorang karyawan tetap tidak perlu khawatir soal keuangan karena ada yang selalu ditunggu setiap awal bulan ( Gaji ) .
- Tunjangan Hari Tua
Saya tidak terlalu paham dengan apasaja detail dari hal positif seorang dengan status karyawan tetap jadi saya persingkat . Seorang Karyawan tetap mendapat jaminan masa tua yang tidak perlu kuatir karena akan terjamin walaupun sudah tidak lagi bekerja .
Jika PNS bernama Pensiun , dan itu juga sepertinya sudah tidak berlaku di periode ini karena dianggap merugikan Negara dengan kurasan anggaran yang tidak terkendali besarannya .
- Fasilitas Premium
Biasanya seorang karyawan tetap dengan jabatan tertentu akan mendapat media pinjaman berupa Mobil atau rumah dari perusahaan , umumnya motor dan mobil . Dengan begitu maka taraf hidup bisa semakin meningkat dan status sosial meningkat pula di mata masyarakat .
Mungkin masih banyak hal positif dan menguntungkan lainnya dengan menjadi karyawan tetap , karena dalam hal ini saya belum pernah interview dan apalagi menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan , maka saya juga tidak tahu kepastian dan detail dari materi yang saya sebutkan diatas . Mungkin malah ada yang keliru dari apa yang saya sampaikan . Tapi itu bukan masalah , karena anda lah yang berhak menilai itu semua .
Kita lanjutkan saja bahasan ini sampai ke endingnya . Seperti yang sudah sedikit saya singgung diatas bahwa menjadi karyawan tetap adalah sebuah langkah awal kehiduan yang suram dan mengerikan . Kenapa ?
Kita akan membahas beberapa hal negative dari menjabat status karyawan tetap .
Karyawan Tetap . Dari kata dasarnya saja kita seharusnya bisa melihat betapa status itu mengerikan . “Karyawan Tetap” sebuah kata yang mengandung arti seseorang akan menjadi karyawan dan sampai kapanpun akan menjadi karyawan . Sebuah kata “Tetap” yang berarti statis dan sistematis . Begitu baku dan harga mati . Anda punya kata lain yang lebih baik dari itu ?
Harapan seorang pekerja untuk diangkat menjadi karyawan tetap adalah merupakan suatu impian dimana ia bisa mendapatkan gelar atau jabatan yang lebih tinggi dengan hidup penuh kepastian . Dengan diangkatnya pekerja menjadi karyawan tetap berarti ia sudah menginjakkan langkah pertamanya untuk kemudian melangkah ke arah menjadi BOSS . Tapi apa itu mungkin terjadi ?
Sesuai dari bahasan pada paragraph diatas bahwa karyawan tetap berarti seseorang akan selamanya menjadi karyawan , dengan begitu berarti sungguh tidak mungkin akan menjadi Boss . Ada yang keberatan dengan tafsir tersebut ?
Saya pernah berbincang dengan seorang teman yang punya pandangan luar biasa menurut saya , teman saya ini sedari dulu ingin sekali menjadi karyawan tetap pada suatu perusahaan , dan ia sempat mengutarakan visi nya kepada saya bahwa harapan ia adalah menjadi boss pada perusahaan yang nanti akan menerimanya menjadi karyawan tetap . Ya , saya akaui itu adalah gagasan yang luar biasa , dan kabar baiknya adalah teman saya ini baru-baru ini telah diangkat secara resmi menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan ternama di Indonesia .
Saya sebagai seorang teman dan juga sahabat kecilnya tentu sangat bahagia mendengar berita baik ini , dengan begitu salah seorang teman saya telah membuktikan pada dunia dan mata saya bahwa Ia berhasil mewujudkan harapan dengan usaha kerasnya selama ini . Dan saya juga berharap ia mendapat posisi yang baik di perusahaan tempatnya mengabdi sekarang , kalau memang bisa ya semoga ia benar-benar menjadi Boss di perusahaan tersebut .
Kita kembali ke bahsan kita tentang karyawan tetap yang akan kita uraikan secara gambling disini .
Jika diatas kita sudah membahas point-point keuntungan menjadi karyawan tetap , maka disini kita akan membahas mengenai data-data dan fakta dari seseorang menjadi karyawan tetap .
Kengerian Menjadi Seorang Karyawan Tetap
Untuk membahas masalah ini saya harus ekstra hati-hati takut ada yang tersinggung dan sakit hati , untuk menyikapi itu maka saya akan bandingkan saja dengan sesuatu agar lebih enak .
Perbandingannya adalah pengusaha . Sebentar , anda jangan langsung menganggap bahwa kata “Pengusaha” adalah julukan yang diberikan untuk orang-orang sukses , melainkan kita artiken kata “Pengusaha” adalah orang yang membuka usaha sendiri . Dengan artian tidak mengabdikan hidupnya untuk sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan ( Karyawan ) .
Kita langsung ke pont-point nya .
Karena disini ada materi perbandingan nya , maka judul pont yang ini kita ubah menjadi
“Bagaimana Jika anda Seorang Pengusaha “
- Pangkat Bukan Tolak Ukur
Seorang karyawan untuk mendapat kesempatan naik pangkat adalah dengan menjadi karyawan tetap , dengan begitu seorang karyawan sudah terekrut dengan perjanjian resmi untuk mengabdikan sebagian besar hidupnya pada sebuah perusahaan . Dengan adanya perjanjian itu maka seorang karyawan harus menjalani rutinitas setiap harinya dan bertanggun jawab atas semua kesalahan yang dialami pada pekerjaannya . Jika terjadi kesalahan resikonya adalh dipecat . Eits , jangan anda pikir bahwa karyawan tetap itu tidak bisa dipecat , lha wong direktur saja bisa dipecat dari perusahaan kok , apalagi yang jabatannya masih rendah .
Namun jika anda seorang pengusaha , maka jabatan dan peringkat bukanlah tolok ukur . Seorang pengusaha tidak perlu mendapat gelar dan berrharap naik pangkat karena mereka sendiri yang menentukan posisinya ingin menjadi apa . Mau jadi direktur , manager atau kuli panggul ya terserah , orang usaha miliknya sendiri .
- Gaji Besar ? Bisa
Kebanyakan orang ingin dapat gaji besar dengan menjadi karyawan tetap , yang padahal gaji yang diterima bersifat statis dan sangat sudah sekai untuk naik . Sekeras apapun kerja kerasnya jika posisinya masih rendah ya tetap saja gaji nya segitu , tidak mungkin bisa melebihi atasannya . Ya , memang bonus itu memungkinkan di dapat jika memang berprestasi .
Seorang pengusaha tidak perlu berharap gaji besar karena ia yang menentukan sendiri mau seberapa besar gaji nya dibulan ini . Jika ingin mendapat keuntungan yang besar maka usahanya di tambah . Semakin gigih usaha yang dilakukan maka akan semakin besar pula hasil yang di dapat . Gaji ( Penghasilan ) tidak bersifat statis .
- Terjamin ? Lebih Baik Menjamin
Seseorang berharap menjadi karyawan tetap adalah dengan adanya jaminan kepastian uang bulanan yang terukur dan terrarah . Dengan begitu karyawan bisa mengontrol dan merencanakan masa depan dengan pasti .
Tapi … bagaimana cara merencanakan masa depan jika sebagian besar waktunya di gadaikan untuk pekerjaan ?
Setiap hari kerja pergi pagi pulang petang , sampai dirumah capek dan langsung tidur , besoknya juga terjadi hal yang sama dan berlaku TETAP ( sampai masa tua ) , itu juga jika tidak di PHK .
“Perusahaan menjamin gaji anda , tapi tidak menjamin masa depan anda”. Karena hidup itu tidak ada jaminan , keputusan andalah yang menentukan .
Seorang pengusaha tidak berharap jaminan , justru menjamin bahwa produk-produknya berkualitas dengan mutu yang tinggi .
- Hari Tua Bahagia? Tanyakan Lagi
Seorang karyawan akan mendapat tunjangan hari tua saat ia berhenti bekerja dan mengakhiri masa usia produktifnya . Disaat itu maka akan digelontorkan sejumlah dana tunjangan hari tua atau masa pensiun .
Tapi tahukah anda uang darimana itu ? Sebelumnya perlu diketahui dulu bahwa dana yang diberikan sebagai tunjangan itu berlaku sekali saja saat keryawan berhenti dari pekerjaan anda di sebuah perusahaan tempat nya mengabdi . Jadi bukan dana pensiunan yang akan diberikan setiap bulannya . Karena maetode itu hanya berlaku pada PNS dan untuka periode sekarang sudah tidak berlaku lagi . Dengan artian sudah tidak ada lagi dana pensiunan . Jadi orang-orang yang masih berharap dapat pensiunan adalah orang-orang dengan paradigma kolot jaman penjajahan . Kembali ke masalah diatas , tahukah anda kenapa perusahaan rela menmberikan sejumlah dana yang bisanya cukup besar untuk karyawan yang sudah habis masa kerja ? Sepertinya semua sudah tahu hal itu , tapi siapa tahu saja masih ada yang tidak tahu .
Uang tunjangan hari tua yang diberikan kepada karyawan yang telah datang masa habis kerja adalah akumulasi potongan gaji yang diambil dari gaji setiap bulannya selama ia berkerja . jadi dengan artian bahwa itu adalah tabungan karyawan itu sendiri . Dan dana itu diberikan sekali saja , bukan diberikan setiap bulan seperti yang terjadi pada para pensiunan .
Sementara jika kita bandingkan dengan pengusaha , Masa tua bukanlah masalah . Seorang pengusaha yang sudah terlalu tua dan tidak lagi bisa menjalankan usahanya bisa saja membayar orang ( Karyawan ) atau mengangkat orang ( Karyawan Tetap ) untuk menjalan usahanya .
Kita lihat saja pengusaha yang sempat menjadi orang terkaya di Indonesia yakni Bob Sadino . Beliau itu adalah mantan karyawan disuatu perusahaan dengan gaji yang besar kala itu . 20 juta rupiah/bln di tahun 90an , tentu bukan jumlah yang sedikit . Tapi beliau ini memutuskan untuk menjadi pengusaha dan hengkang dari perusahaan tempatnya bekerja . Untung saja ia mengambil langkah yang tepat yakni membuka usaha meskipun memulai semuanya dari nol . Sekarang kita bisa melihat kan seberapa basarnya usahanya saat ini di bidang Properti dengan ribuan karyawan tetap nya . Coba jika Bob sadino tetap bertahan menjadi karyawan teladan , mungkin saat ini ia jadi tukang andong atau masih jadi tukang sayur keliling .
- Fasilitas ? Pinjaman ?
Mengenai fasilitas perusahaan yang memfasilitasi para keryawannya , apakah itu akan bertahan di tangan karyawan setelah usai masa kerja ? Fasilitas seperti mobil mewah dll apakah milik pribadi atau pinjaman ?
Dari namanya saja sudah jelas bahwa itu adalah fasilitas perusahaan yang berarti status dipinjamkan . Dan sialnya fasilitas mewah itu akan turut hilang seiring hilangnya status karyawan tetapnya . Mending jika dalam masa kerja sudah berada di posisi jabatan tinggi yang bergaji besar , dengan begitu soal fasilitas memang bukan lagi masalah karena sudah bisa beli sendiri , namun jika masih menjabatt posisi rendah hingga usia tua ?
Konsekwensinya ya akan kembali lagi menjadi miskin dan mulai semuanya dari nol dengan berbekal uang tunjangan hari tua yang tentu tidak seberapa .
Dalam hal ini kita tidak perlu lagi lah menurut saya melakukan perbandingan dngan jika anda menjadi seorang pengusaha karena saya pikir anda sudah mengerti betul bagaimana jawabannya .
Jadi kesimpulannya setelah kita berjibaku dengan bahasan yang cukup panjang ini , masihkah anda bercita-cita menjadi karyawan tetap pada sebuah perusahaan ?
Oke baiklah jika anda masih kekeh dengan prinsip anda , toh saya juga tidak punya hak apapun atas diri dan kehidupan anda , tapi satu pertanyaan saya ….
“Kenapa anda ingin menjadi karyawan perusahaan dan tidak ingin membuat perusahaan milik anda sendiri ?”
Itu saja dari saya , semoga bisa menjadikan pelajaran yang bermanfaat , dan jika memang tidak berguna apapun , biarkan ini menjadi berguna bagi orang yang ingin menggunakannya jika itu memang bukan anda .
Arahkan Kursor dibawah ini untuk memberikan komentar.
No HyperLink dan Komentar Hit&Run akan diacuhkan . Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan benar EmoticonEmoticon